Islamic calligraphy sejak dari tanah asalnya merupakan salah satu parameter peradapan yang berkembang seirama dengan tumbuh dan berkembangnya agama Islam. Dan Seni Kaligrafi Islam Indonesia merupakan salah satu parameter eksistensi peradaban (tamaddun) Islam di Indonesia dan di beberapa Negara Asean. Di Indonesia Seni Kaligrafi Islam merupakan ciri normatif Islam yang dalam bentuk fisik kulturalnya membawa serta perwujudan tradisi dan budaya lokal Nusantara. Dengan tetap pada ciri-ciri seni Islam, maka Seni Kaligrafi hendaknya memegang ketinggian estetika dan bersifat ilahiyah. Oleh karena itu, berkat keagungan al-Qur’an dan indahnya menggores dan melukis dalam berbagai bentuk dan media yang di ilustrasikan oleh setiap pencinta seni kaligrafi. Maka banyak manfaat dan hikmah yang dapat dipetik dari “kekuatan lentik-kan tangan” tersebut ketika goresannya telah rampung.
Saturday, 27 June 2009
Calligraphy in one momentum
Posted by Bambang Winaryadi, S.Ag. S.Pd
Imaduddin Yaqut al-Musta’simi (Kaligrafer Dunia di Akhir Dinasti Abbasiyah, wafat tahun 1298 M) melihat bahwa hakikat keindahan khat adalah apa yang dapat dirasakan di dalam hati dan pikiran, meskipun untuk mencapai klimaks keindahan (luar) segala peralatan telah digunakan seperti kalam, dawat, cat atau media lainnya. Sehingga tidaklah mengherankan bagi setiap pencintanya jika dengan hasil olah tangan tadi memberikan sebuah kesejukan dan ketenangan hati atau jiwa bagi mereka. Kemudian secara khusus Imaduddin Yaqut al-Musta’simi kembali mengungkapkan bahwa Kaligrafi Ibarat sebuah Arsitektur Rohani (Handasah Ruhaniyah).
Meanwhile Drs. D. Sirajuddin AR, M. A. declares for that calligraphy art or khat constitutes painting one beauty perceive, mind ambasador, counselor collects thoughts, gnostic weapon, your tamer in dispute, distance speaker goes away, and secret depositor, even problem variety treasury life. (Sedangkan Drs. D Sirajuddin AR, M.A menyatakan bahwa seni kaligrafi atau khat merupakan lukisan sebuah kecantikan rasa, duta akal, penasihat pikiran, senjata pengetahuan, penjinak saudara dalam pertikaian, pembicara jarak jauh, serta penyimpan rahasia, bahkan khazanah rupa-rupa masalah kehidupan).
Squarely if we behave calligraphy developing at Country with able, therefore Islamic calligraphy art developing at Archipelago in two pretend last decades find its momentum. How come, it can be seen of progressively been hankered its calligraphy by our society. While are we visit to friend place and our kin kins, therefore on its guestroom appears “ Calligraphy ”. (Secara jujur apabila kita sikapi perkembangan kaligrafi di Tanah air dengan bijak, maka perkembangan seni kaligrafi Islam di Nusantara dalam dua dekade terakhir seolah menemukan momentumnya. Betapa tidak, hal ini dapat dilihat dari semakin diminatinya kaligrafi oleh masyarakat kita. Ketika kita safari silaturrahmi ketempat-tempat rekan dan sanak famili kita, maka pada ruang tamunya terpampang “Kaligrafi”.)